Ramadan will end soon, this month is too beautiful to be spent. Though the sky, the moon and the sun is not far different from any other month, and only months Ramadhanlah always look forward to the Muslims. Maybe because in this month Allah has prepared forgiveness and mercy.
The first ten days of Ramadan provides a generous God's grace to mankind, ten second day, Maghfiroh repentance comes when the door opened and the last ten days is the liberation from the Fire.
As narrated in one hadith narrated by Ibn Khuzaimah:
"O mankind, truly a great month has come (shaded) of you, the month in which there is a night better than a thousand months, God made fast (in that month) as a liability and make the evening prayer as a Sunnah practice. Whoever is closer to the month, according to (expect) a virtue, then the same (value) to fulfill that obligation in case the others ... This is the first month of grace, forgiveness and ultimately pertengahannya is an exemption from the Fire ... "
His generous Subhanallah .. My God .. You are fantastic
But what does this mean 1: 11? Where is the month of Ramadan only one month of the year. Why did God provide the month of Ramadan? and why did God provide more months without any title-month grace or forgiveness or whatever?
Human beings do not escape from sin, including mine. Suppose we really holy Ramadan starting from last year. And what happens to us after eleven months? Black spots could even pierce our hearts that he has become pure white as a newborn.
For personal, just a few months after Ramadan I survived to become a good Muslim, but in the months that followed, I like not scared, even my young heart often speaks with his arrogant "Ah ... there's next Ramadan" ..
It's so easy to be seduced Did You? how sad I was not pouting thy God ... but I snickered to myself the question ... I'm embarrassed!
What a liar he was, how hypocritical he is and how it myself licker ...
Are You did not give up giving grace and forgiveness to us, humans, in this holy month?
Opinion excerpted from Alvina Sari (Kompas.com)
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Rabu, September 08, 2010
Rabu, September 01, 2010
Kemuliaan Wanita Dalam Islam
Sumayyah binti Hubath adalah ibu kandung dari Amar bin Yassir. Ia adalah gambaran cemerlang dari wanita yang pertama kali mati syahid. Dengan ketebalan Imannya, ia berani menentang Abu Jahal yang terkenal bengis dan kejam. Ia, suami dan anaknya dilempar ke lautan pasir yang amat panas, dengan kaki dan tangan yang diikat, sehingga tidak dapat bergerak leluasa.
Mereka disiksa dengan teramat kejam, agar mau mengikuti kemauan Abu Jahal untuk keluar dari Islam. Namun tiada terdengar sepatah katapun dari Yassir dan anaknya selain rintihan semata. Karena itu penyiksaan terhadap mereka semakin ditingkatkan. Sedangkan Sumayyah tidak hanya diam dan merintih, tetapi dengan berani dia menentang Abu Jahal dan menyatakan bahwa dirinya akan tetap berpegang teguh pada keimanannya, meskipun harus menebusnya dengan tebusan yang teramat mahal.
Ketika Rasulullah melewati keluarga Yassir yang sedang menjalani penyiksaan, beliau langsung bersabda, "Wahai keluarga Yassir bersabarlah! Karena tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga."
Nah, apakah yang diperbuat Abu Jahal ketika ia ditentang oleh seorang wanita??? Apakah yang ia lakukan ketika kesombongan dan kebengisannya dianggap enteng serta penyiksaannya malah membuat mereka semakin berani? Maka ia pun menghabisi nyawa wanita mulia itu!
Perjalanan hidup Sumayyah dicatat dalam lembaran sejarah Islam dengan tinta emas. Hingga kini namanya tetap abadi, sebagai wanita yang pertama kali mati syahid, yang kematiannya menjadi lentera penerang iman. Dapat dijadikan contoh teladan dalam menegakkan prinsip. Ia mantap berpegang teguh pada keimanannya walaupun harus menebusnya dengan tebusan yang sangat mahal.
Dalam kitab Al-Ishabah, Ibnu hajar menegaskan : "Sumayyah binti Hubath adalah mantan budak Hudzaifah bin mughirah bin Makhzum. Ia termasuk angkatan pertama dalam memeluk Islam. Dalam menyatakan keimannya ia berada pada urutan ke 7. Ia disiksa oleh Abu Jahal dan ditusuk dengan tombak pada alat vitalnya, hingga meninggal dunia. Karenanya ia adalah wanita pertama yang mati syahid dalam Islam. Sedangkan Yassir adalah sepupu Hudzaifah, karena itu ia dinikahkan dengan Sumayyah, hingga dikaruniai anak bernama Amar bin Yassir. Dan setelah dimerdekakan, Yassir beserta anak dan istrinya termasuk angkatan pertama yang memeluk Islam".
Sumayyah adalah lambang pengorbanan dalam menegakkan agama Allah. Ia berani berterus terang menyatakan keislamannya, ketika kaum kafir Quraisy sedang bengis-bengisnya. Mujahid menegaskan orang yang pertama kali menunjukkan keislamannya ada tujuh orang, Rasulullah, Abu Bakar, Bilal, Khabab, Shuhaib, Amar bin Yassir, dan Sumayyah. Rasulullah dan Abu Bakar, dihalang-halangi oleh kaumnya, sedangkan yang lain disiksa. Mereka dipanggang diteriknya sinar matahari padang pasir. Di tengah penyiksaan yang biadab itu, datanglah Abu Jahal menghampiri Sumayyah, lantas menusuk alat vitalnya dengan tombak, hingga meninggal dunia.
Ibnu Sa'ad mengetengahkan sebuah riwayat dengan sanad yang shahih, bersumber dari Mujahid, bahwa ia telah berkata, "Wanita yang pertama kali syahid dalam Islam adalah Sumayyah, seorang wanita tua lagi lemah". Ketika Abu Jahal terbunuh dalam perang Badar, Rasulullah bersabda pada Amar bin Yassir, "Yaa Amar, Allah telah membunuh orang yang telah membunuh ibumu."
Bila kita perhatikan secara seksama, ternyata orang yang pertama kali memeluk Islam adalah Khadijah Binti Khuwailid, dan orang yang pertama kali mati syahid dalam Islam adalah Sumayyah binti Hubath, yang keduanya adalah wanita. Maka dimanakah letak Anda selaku muslimah dalam Islam saat ini??? (Wanita-wanita Pendamping Rasulullah - Aba Firdaus Al-Halwani).(Kompas.com)
Mereka disiksa dengan teramat kejam, agar mau mengikuti kemauan Abu Jahal untuk keluar dari Islam. Namun tiada terdengar sepatah katapun dari Yassir dan anaknya selain rintihan semata. Karena itu penyiksaan terhadap mereka semakin ditingkatkan. Sedangkan Sumayyah tidak hanya diam dan merintih, tetapi dengan berani dia menentang Abu Jahal dan menyatakan bahwa dirinya akan tetap berpegang teguh pada keimanannya, meskipun harus menebusnya dengan tebusan yang teramat mahal.
Ketika Rasulullah melewati keluarga Yassir yang sedang menjalani penyiksaan, beliau langsung bersabda, "Wahai keluarga Yassir bersabarlah! Karena tempat yang dijanjikan untuk kalian adalah surga."
Nah, apakah yang diperbuat Abu Jahal ketika ia ditentang oleh seorang wanita??? Apakah yang ia lakukan ketika kesombongan dan kebengisannya dianggap enteng serta penyiksaannya malah membuat mereka semakin berani? Maka ia pun menghabisi nyawa wanita mulia itu!
Perjalanan hidup Sumayyah dicatat dalam lembaran sejarah Islam dengan tinta emas. Hingga kini namanya tetap abadi, sebagai wanita yang pertama kali mati syahid, yang kematiannya menjadi lentera penerang iman. Dapat dijadikan contoh teladan dalam menegakkan prinsip. Ia mantap berpegang teguh pada keimanannya walaupun harus menebusnya dengan tebusan yang sangat mahal.
Dalam kitab Al-Ishabah, Ibnu hajar menegaskan : "Sumayyah binti Hubath adalah mantan budak Hudzaifah bin mughirah bin Makhzum. Ia termasuk angkatan pertama dalam memeluk Islam. Dalam menyatakan keimannya ia berada pada urutan ke 7. Ia disiksa oleh Abu Jahal dan ditusuk dengan tombak pada alat vitalnya, hingga meninggal dunia. Karenanya ia adalah wanita pertama yang mati syahid dalam Islam. Sedangkan Yassir adalah sepupu Hudzaifah, karena itu ia dinikahkan dengan Sumayyah, hingga dikaruniai anak bernama Amar bin Yassir. Dan setelah dimerdekakan, Yassir beserta anak dan istrinya termasuk angkatan pertama yang memeluk Islam".
Sumayyah adalah lambang pengorbanan dalam menegakkan agama Allah. Ia berani berterus terang menyatakan keislamannya, ketika kaum kafir Quraisy sedang bengis-bengisnya. Mujahid menegaskan orang yang pertama kali menunjukkan keislamannya ada tujuh orang, Rasulullah, Abu Bakar, Bilal, Khabab, Shuhaib, Amar bin Yassir, dan Sumayyah. Rasulullah dan Abu Bakar, dihalang-halangi oleh kaumnya, sedangkan yang lain disiksa. Mereka dipanggang diteriknya sinar matahari padang pasir. Di tengah penyiksaan yang biadab itu, datanglah Abu Jahal menghampiri Sumayyah, lantas menusuk alat vitalnya dengan tombak, hingga meninggal dunia.
Ibnu Sa'ad mengetengahkan sebuah riwayat dengan sanad yang shahih, bersumber dari Mujahid, bahwa ia telah berkata, "Wanita yang pertama kali syahid dalam Islam adalah Sumayyah, seorang wanita tua lagi lemah". Ketika Abu Jahal terbunuh dalam perang Badar, Rasulullah bersabda pada Amar bin Yassir, "Yaa Amar, Allah telah membunuh orang yang telah membunuh ibumu."
Bila kita perhatikan secara seksama, ternyata orang yang pertama kali memeluk Islam adalah Khadijah Binti Khuwailid, dan orang yang pertama kali mati syahid dalam Islam adalah Sumayyah binti Hubath, yang keduanya adalah wanita. Maka dimanakah letak Anda selaku muslimah dalam Islam saat ini??? (Wanita-wanita Pendamping Rasulullah - Aba Firdaus Al-Halwani).(Kompas.com)
Rabu, Agustus 18, 2010
Sejarah Puasa Ramadhan
Awal turunnya kewajiban shaum Ramadhan adalah pada bulan Sya’ban tahun kedua Hijriyah, atas dasar ini para ulama berijma’ bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menunaikan ibadah shaum Ramadhan selama hidupnya sebanyak sembilan kali. ([1])
Ibnul Qayyim mengatakan dalam Zadul Ma’ad, bahwa difardhukannya shaum Ramadhan melalui tiga tahapan :
1. Kewajibnya yang bersifat takhyir (pilihan).
2. Kewajiban secara Qath’i (mutlak), akan tetapi jika seorang yang shaum kemudian tertidur sebelum berbuka maka diharamkan baginya makan dan minum sampai hari berikutnya.
3. Tahapan terakhir, yaitu yang berlangsung sekarang dan berlaku sampai hari kiamat sebagai nasikh (penghapus) hukum sebelumnya.([2])
Tahapan awal berdasarkan firman Allah I :
(وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ( البقرة: ١٨٤
Artinya :
” Dan wajib bagi orang yang berat untuk menjalankan ash-shaum maka membayar fidyah yaitu dengan cara memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya. Barang siapa yang dengan kerelaan memberi makan lebih dari itu maka itulah yang lebih baik baginya dan jika kalian melakukan shaum maka hal itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahuinya.” [Surat Al-Baqarah 184]
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir :
“Adapun orang yang sehat dan mukim (tidak musafir-pen) serta mampu menjalankan ash-shaum diberikan pilihan antara menunaikan ash-shaum atau membayar fidyah. Jika mau maka dia bershaum dan bila tidak maka dia membayar fidyah yaitu dengan memberi makan setiap hari kepada satu orang miskin. Kalau dia memberi lebih dari satu orang maka ini adalah lebih baik baginya.”([3])
Ibnu ‘Umar [L] ketika membaca ayat ini فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ mengatakan : “bahwa ayat ini mansukh (dihapus hukumnya-pen)”.([4])
Dan atsar dari Salamah ibnu Al-Akwa’ tatkala turunnya ayat ini berkata :
“Barangsiapa hendak bershaum maka silakan bershaum dan jika tidak maka silakan berbuka dengan membayar fidyah. Kemudian turunlah ayat yang berikutnya yang memansukhkan (menghapuskan) hukum tersebut di atas.” ([5])
Secara dhahir, ayat ini وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ mansukh (dihapus) hukumnya dengan ayat فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ sebagaimana pendapat jumhur ulama ([6]).
Tetapi dalam sebuah atsar Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata :
“Ayat ini bukanlah mansukh melainkan rukhshoh (keringanan) bagi orang tua (laki-laki maupun perempuan) yang lemah supaya memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya.” ([7])
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir :
“Kesimpulan bahwa mansukhnya ayat ini وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ adalah benar yaitu khusus bagi orang yang sehat lagi mukim dengan diwajibkannya ash-shaum atasnya. Berdasarkan firman Allah فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه Adapun orang tua yang lemah dan tidak mampu bershaum maka wajib baginya untuk berifthor (berbuka) dan tidak ada qadha` baginya”.([8])
Dan inilah tahapan kedua. Tetapi jika seseorang bershaum kemudian tertidur di malam harinya sebelum berbuka maka diharamkan baginya makan, minum dan jima’ sampai hari berikutnya.
Tahapan ini kemudian mansukh (dihapuskan) hukumnya berlandaskan hadits Al Barra’ t:
كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ rإِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائِمًا فَحَضَرَ اْلإِفْطَارُ فَنَامَ قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلاَ يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنَّ قَيْسَ بْنَ صِرْمَةَ الأَنْصَارِي كَانَ صَائِمًا فَلَمَّا حَضَرَ اْلإِفْطَارُ أَتَى اِمْرَأَتَه فَقَالَ لَهَا : أَعِنْدَكِ طَعَامٌ ؟ قَالَتْ : لاَ لكِنْ أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ – وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ- فَجَاءَتْ اِمْرَأَتُهُ فَلَمَّا رَأَتْهُ قَالَتْ : خَيْبَةً لَكَ ! فَلَمَّا اِنْتَصَفَ النَّهَارُ غُشِيَ عَلَيْهِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِي rفَنَزَلَتْ هَذِهِ اْلأَيَةُ : )أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ( فَفَرِحُوا بِهَا فَرْحًا شَدِيْدًا فَنَزَلَتْ )وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ( [رواه البخاري وأبو داود]
Artinya :
“Dahulu Shahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam jika salah seorang di antara mereka shaum kemudian tertidur sebelum dia berifthar (berbuka) maka dia tidak boleh makan dan minum di malam itu dan juga siang harinya sampai datang waktu berbuka lagi. Dan (salah seorang shahabat yaitu), Qois bin Shirmah Al Anshory dalam keadaan shaum, tatkala tiba waktu berbuka, datang kepada istrinya dan berkata : apakah kamu punya makanan ? Istrinya menjawab : “Tidak, tapi akan kucarikan untukmu (makanan).” – dan Qois pada siang harinya bekerja berat sehingga tertidur (karena kepayahan)- Ketika istrinya datang dan melihatnya (tertidur) ia berkata : ” Rugilah Engkau (yakni tidak bisa makan dan minum dikarenakan tidur sebelum berbuka- pen) !” Maka ia pingsan di tengah harinya. Dan ketika dikabarkan tentang kejadian tersebut kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, maka turunlah ayat :
)أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ(
“Telah dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan shaum (Ramadhan) untuk berjima’ (menggauli) istri-istri kalian.”
dan para shahabat pun berbahagia sampai turunnya ayat yang berikutnya yaitu :
)وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ(
“Dan makan serta minumlah sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”
[HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud]
(hanif019.wordpress.com)
Ibnul Qayyim mengatakan dalam Zadul Ma’ad, bahwa difardhukannya shaum Ramadhan melalui tiga tahapan :
1. Kewajibnya yang bersifat takhyir (pilihan).
2. Kewajiban secara Qath’i (mutlak), akan tetapi jika seorang yang shaum kemudian tertidur sebelum berbuka maka diharamkan baginya makan dan minum sampai hari berikutnya.
3. Tahapan terakhir, yaitu yang berlangsung sekarang dan berlaku sampai hari kiamat sebagai nasikh (penghapus) hukum sebelumnya.([2])
Tahapan awal berdasarkan firman Allah I :
(وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ( البقرة: ١٨٤
Artinya :
” Dan wajib bagi orang yang berat untuk menjalankan ash-shaum maka membayar fidyah yaitu dengan cara memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya. Barang siapa yang dengan kerelaan memberi makan lebih dari itu maka itulah yang lebih baik baginya dan jika kalian melakukan shaum maka hal itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahuinya.” [Surat Al-Baqarah 184]
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir :
“Adapun orang yang sehat dan mukim (tidak musafir-pen) serta mampu menjalankan ash-shaum diberikan pilihan antara menunaikan ash-shaum atau membayar fidyah. Jika mau maka dia bershaum dan bila tidak maka dia membayar fidyah yaitu dengan memberi makan setiap hari kepada satu orang miskin. Kalau dia memberi lebih dari satu orang maka ini adalah lebih baik baginya.”([3])
Ibnu ‘Umar [L] ketika membaca ayat ini فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ mengatakan : “bahwa ayat ini mansukh (dihapus hukumnya-pen)”.([4])
Dan atsar dari Salamah ibnu Al-Akwa’ tatkala turunnya ayat ini berkata :
“Barangsiapa hendak bershaum maka silakan bershaum dan jika tidak maka silakan berbuka dengan membayar fidyah. Kemudian turunlah ayat yang berikutnya yang memansukhkan (menghapuskan) hukum tersebut di atas.” ([5])
Secara dhahir, ayat ini وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ mansukh (dihapus) hukumnya dengan ayat فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ sebagaimana pendapat jumhur ulama ([6]).
Tetapi dalam sebuah atsar Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, beliau berkata :
“Ayat ini bukanlah mansukh melainkan rukhshoh (keringanan) bagi orang tua (laki-laki maupun perempuan) yang lemah supaya memberi makan seorang miskin untuk setiap harinya.” ([7])
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir :
“Kesimpulan bahwa mansukhnya ayat ini وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ adalah benar yaitu khusus bagi orang yang sehat lagi mukim dengan diwajibkannya ash-shaum atasnya. Berdasarkan firman Allah فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه Adapun orang tua yang lemah dan tidak mampu bershaum maka wajib baginya untuk berifthor (berbuka) dan tidak ada qadha` baginya”.([8])
Dan inilah tahapan kedua. Tetapi jika seseorang bershaum kemudian tertidur di malam harinya sebelum berbuka maka diharamkan baginya makan, minum dan jima’ sampai hari berikutnya.
Tahapan ini kemudian mansukh (dihapuskan) hukumnya berlandaskan hadits Al Barra’ t:
كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ rإِذَا كَانَ الرَّجُلُ صَائِمًا فَحَضَرَ اْلإِفْطَارُ فَنَامَ قَبْلَ أَنْ يُفْطِرَ لَمْ يَأْكُلْ لَيْلَتَهُ وَلاَ يَوْمَهُ حَتَّى يُمْسِيَ وَإِنَّ قَيْسَ بْنَ صِرْمَةَ الأَنْصَارِي كَانَ صَائِمًا فَلَمَّا حَضَرَ اْلإِفْطَارُ أَتَى اِمْرَأَتَه فَقَالَ لَهَا : أَعِنْدَكِ طَعَامٌ ؟ قَالَتْ : لاَ لكِنْ أَنْطَلِقُ فَأَطْلُبُ لَكَ – وَكَانَ يَوْمَهُ يَعْمَلُ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ- فَجَاءَتْ اِمْرَأَتُهُ فَلَمَّا رَأَتْهُ قَالَتْ : خَيْبَةً لَكَ ! فَلَمَّا اِنْتَصَفَ النَّهَارُ غُشِيَ عَلَيْهِ فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِي rفَنَزَلَتْ هَذِهِ اْلأَيَةُ : )أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ( فَفَرِحُوا بِهَا فَرْحًا شَدِيْدًا فَنَزَلَتْ )وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ( [رواه البخاري وأبو داود]
Artinya :
“Dahulu Shahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam jika salah seorang di antara mereka shaum kemudian tertidur sebelum dia berifthar (berbuka) maka dia tidak boleh makan dan minum di malam itu dan juga siang harinya sampai datang waktu berbuka lagi. Dan (salah seorang shahabat yaitu), Qois bin Shirmah Al Anshory dalam keadaan shaum, tatkala tiba waktu berbuka, datang kepada istrinya dan berkata : apakah kamu punya makanan ? Istrinya menjawab : “Tidak, tapi akan kucarikan untukmu (makanan).” – dan Qois pada siang harinya bekerja berat sehingga tertidur (karena kepayahan)- Ketika istrinya datang dan melihatnya (tertidur) ia berkata : ” Rugilah Engkau (yakni tidak bisa makan dan minum dikarenakan tidur sebelum berbuka- pen) !” Maka ia pingsan di tengah harinya. Dan ketika dikabarkan tentang kejadian tersebut kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, maka turunlah ayat :
)أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَائِكُمْ(
“Telah dihalalkan bagi kalian pada malam hari bulan shaum (Ramadhan) untuk berjima’ (menggauli) istri-istri kalian.”
dan para shahabat pun berbahagia sampai turunnya ayat yang berikutnya yaitu :
)وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ(
“Dan makan serta minumlah sampai jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.”
[HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud]
(hanif019.wordpress.com)
Selasa, Agustus 25, 2009
Jadwal Imsyakiyah Ramadhan 1430 H
JADWAL IMSAKIYAH RAMADHAN 1430 H
Untuk Kota Mataram 8°36' LS 116°8' BT GMT +8)
Tgl Imsak Shubuh Terbit Dhuhur Ashr Maghrib Isya'
1 04:52 05:02 06:15 12:19 15:39 18:17 19:28
2 04:52 05:02 06:15 12:19 15:39 18:17 19:28
3 04:52 05:02 06:14 12:19 15:39 18:17 19:27
4 04:51 05:01 06:14 12:18 15:38 18:17 19:27
5 04:51 05:01 06:13 12:18 15:38 18:17 19:27
6 04:51 05:01 06:13 12:18 15:37 18:17 19:27
7 04:50 05:00 06:12 12:18 15:37 18:17 19:27
8 04:50 05:00 06:12 12:17 15:36 18:17 19:26
9 04:50 05:00 06:11 12:17 15:36 18:16 19:26
10 04:49 04:59 06:11 12:17 15:35 18:16 19:26
11 04:49 04:59 06:11 12:16 15:35 18:16 19:26
12 04:48 04:58 06:10 12:16 15:34 18:16 19:26
13 04:48 04:58 06:10 12:16 15:34 18:16 19:25
14 04:48 04:58 06:09 12:15 15:33 18:16 19:25
15 04:47 04:57 06:09 12:15 15:32 18:15 19:25
16 04:47 04:57 06:08 12:15 15:32 18:15 19:25
17 04:46 04:56 06:08 12:14 15:31 18:15 19:24
18 04:46 04:56 06:07 12:14 15:30 18:15 19:24
19 04:45 04:55 06:07 12:14 15:30 18:15 19:24
20 04:45 04:55 06:06 12:13 15:29 18:15 19:24
21 04:44 04:54 06:06 12:13 15:28 18:14 19:24
22 04:44 04:54 06:05 12:13 15:28 18:14 19:23
23 04:43 04:53 06:05 12:12 15:27 18:14 19:23
24 04:43 04:53 06:04 12:12 15:26 18:14 19:23
25 04:42 04:52 06:04 12:12 15:26 18:14 19:23
26 04:42 04:52 06:03 12:11 15:25 18:13 19:23
27 04:41 04:51 06:02 12:11 15:24 18:13 19:22
28 04:41 04:51 06:02 12:11 15:23 18:13 19:22
29 04:40 04:50 06:01 12:10 15:22 18:13 19:22
30 04:40 04:50 06:01 12:10 15:22 18:13 19:22
Arah kiblat Untuk Kota : Mataram 8°36' LS 116°8' BT (GMT +8)
Arah kiblat: 293°32"24'
Jarak : 8708.299 Km
Untuk Kota Mataram 8°36' LS 116°8' BT GMT +8)
Tgl Imsak Shubuh Terbit Dhuhur Ashr Maghrib Isya'
1 04:52 05:02 06:15 12:19 15:39 18:17 19:28
2 04:52 05:02 06:15 12:19 15:39 18:17 19:28
3 04:52 05:02 06:14 12:19 15:39 18:17 19:27
4 04:51 05:01 06:14 12:18 15:38 18:17 19:27
5 04:51 05:01 06:13 12:18 15:38 18:17 19:27
6 04:51 05:01 06:13 12:18 15:37 18:17 19:27
7 04:50 05:00 06:12 12:18 15:37 18:17 19:27
8 04:50 05:00 06:12 12:17 15:36 18:17 19:26
9 04:50 05:00 06:11 12:17 15:36 18:16 19:26
10 04:49 04:59 06:11 12:17 15:35 18:16 19:26
11 04:49 04:59 06:11 12:16 15:35 18:16 19:26
12 04:48 04:58 06:10 12:16 15:34 18:16 19:26
13 04:48 04:58 06:10 12:16 15:34 18:16 19:25
14 04:48 04:58 06:09 12:15 15:33 18:16 19:25
15 04:47 04:57 06:09 12:15 15:32 18:15 19:25
16 04:47 04:57 06:08 12:15 15:32 18:15 19:25
17 04:46 04:56 06:08 12:14 15:31 18:15 19:24
18 04:46 04:56 06:07 12:14 15:30 18:15 19:24
19 04:45 04:55 06:07 12:14 15:30 18:15 19:24
20 04:45 04:55 06:06 12:13 15:29 18:15 19:24
21 04:44 04:54 06:06 12:13 15:28 18:14 19:24
22 04:44 04:54 06:05 12:13 15:28 18:14 19:23
23 04:43 04:53 06:05 12:12 15:27 18:14 19:23
24 04:43 04:53 06:04 12:12 15:26 18:14 19:23
25 04:42 04:52 06:04 12:12 15:26 18:14 19:23
26 04:42 04:52 06:03 12:11 15:25 18:13 19:23
27 04:41 04:51 06:02 12:11 15:24 18:13 19:22
28 04:41 04:51 06:02 12:11 15:23 18:13 19:22
29 04:40 04:50 06:01 12:10 15:22 18:13 19:22
30 04:40 04:50 06:01 12:10 15:22 18:13 19:22
Arah kiblat Untuk Kota : Mataram 8°36' LS 116°8' BT (GMT +8)
Arah kiblat: 293°32"24'
Jarak : 8708.299 Km
Jumat, Juni 12, 2009
Wanita yang Dicintai Iblis (Riwayat Ali r.a.)
Ketika Ali r.a. bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah, ditemuinya Baginda nabi sedang menangis, lalu Ali bertanya, “Mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?”
Baginda menjawab,”Pada malam aku di Irak dan dimikrajkan ke langit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyiksaan. Maka bila teringat akan mereka aku menangis.”
Ali r.a. bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?”
Baginda bersabda, "Aku melihat:
1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan tar yang mendidih dari neraka dituangkan ke dalam kerongkongnya.
3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya ke arah ubun-ubun kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular dan kalajengking.
5. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.
6. Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.
7. Wanita yang bermuka hitam dan memakan usus perutnya sendiri.
8. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keledai yang mendapat berjuta jenis siksaan".
Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, “Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.”
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Fatimah, adapun tentang wanita yang digantung dengan rambutnya karena dia tidak menjaga rambutnya (tidak bertudung) di hadapan lelaki dan wanita yang digantung dengan lidahnya karena menyakiti hati suaminya dengan kata-kata”.
Kemudian Nabi SAW bersabda : “Tidak seorang wanita (boleh) menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali (ia ingin) Allah akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar 70 zira’ kemudian akan mengikatnya di belakang lehernya.”
1. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya karena dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
2. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu karena dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haidh dan nifas.
3. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri karena suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suku membicarakan keaiban orang.
4. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka karena dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang ramai dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cintapadanya karena melihat perhiasannya.
5. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking karena dia mampu mengerjakan solat dan puasa, tetapi dia tidak mau berwudhuk dan tidak solat serta tidak mau mandi wajib. Þ Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya separti keledai karena dia suka mengadu domba(melaga- lagakan orang) serta berdusta.
6. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing karena dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.
Baginda menjawab,”Pada malam aku di Irak dan dimikrajkan ke langit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyiksaan. Maka bila teringat akan mereka aku menangis.”
Ali r.a. bertanya lagi, “Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?”
Baginda bersabda, "Aku melihat:
1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari punggungnya sedangkan tar yang mendidih dari neraka dituangkan ke dalam kerongkongnya.
3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya ke arah ubun-ubun kepalanya serta dibelit dibawah kekuasaan ular dan kalajengking.
5. Wanita yang memakan badannya sendiri serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.
6. Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka.
7. Wanita yang bermuka hitam dan memakan usus perutnya sendiri.
8. Wanita yang tuli, buta dan bisu dalam peti neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan keledai yang mendapat berjuta jenis siksaan".
Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, “Wahai ayahku, cahaya mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku apakah amal perbuatan wanita-wanita itu.”
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Fatimah, adapun tentang wanita yang digantung dengan rambutnya karena dia tidak menjaga rambutnya (tidak bertudung) di hadapan lelaki dan wanita yang digantung dengan lidahnya karena menyakiti hati suaminya dengan kata-kata”.
Kemudian Nabi SAW bersabda : “Tidak seorang wanita (boleh) menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali (ia ingin) Allah akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar 70 zira’ kemudian akan mengikatnya di belakang lehernya.”
1. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya karena dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
2. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu karena dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haidh dan nifas.
3. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri karena suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suku membicarakan keaiban orang.
4. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka karena dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang ramai dengan maksud supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cintapadanya karena melihat perhiasannya.
5. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking karena dia mampu mengerjakan solat dan puasa, tetapi dia tidak mau berwudhuk dan tidak solat serta tidak mau mandi wajib. Þ Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya separti keledai karena dia suka mengadu domba(melaga- lagakan orang) serta berdusta.
6. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing karena dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.
Rabu, Mei 13, 2009
Dan Ketika Sudah Tiada
dan hingga suatu hari,
ketika dia meninggal dengan tenang …
dan tiba-tiba kamu teringat
semua yang belum pernah kamu lakukan,
… dan itu menghantam hatimu
bagaikan pukulan godam
maka …
jika orangtuamu masih ada …
berikanlah kasih sayang dan perhatian lebih
dari yang pernah kamu berikan selama ini
jika orang tuamu sudah tiada …
ingatlah kasih sayang dan cintanya
yang telah diberikannya dengan tulus tanpa syarat kepadamu
ketika dia meninggal dengan tenang …
dan tiba-tiba kamu teringat
semua yang belum pernah kamu lakukan,
… dan itu menghantam hatimu
bagaikan pukulan godam
maka …
jika orangtuamu masih ada …
berikanlah kasih sayang dan perhatian lebih
dari yang pernah kamu berikan selama ini
jika orang tuamu sudah tiada …
ingatlah kasih sayang dan cintanya
yang telah diberikannya dengan tulus tanpa syarat kepadamu
Jumat, Mei 01, 2009
Tiga Pintu Masuk Setan
Setan itu paling sering menggoda kita melalui tiga hal. Pertama melalui harta. Setan membuat kita was-was terhadap kemiskinan. Kalau kita tidak melakukan ini, maka akan miskin. Kalau tidak begitu, maka tidak akan kaya. Begitu seterusnya, hingga kita takut jatuh miskin. Termasuk jika kita mau bersedekah atau berinfak sekalipun. “Jangan sedekah, nanti uang kamu habis,” bisik setan. Karena itu, di tengah masyarakat ada pesugihan, susuk, pemikat, dan sebagainya. Semua itu adalah jalan pintas untuk menjadi kaya.
Kedua, rasa aman. Semakin seseorang memiliki kekuatan besar dan tak terbatas, maka ia akan semakin merasa terancam atau takut. Siapa yang paling banyak bersandar pada setan dari rasa aman? Di zaman dulu ada Fir’aun, dia memiliki kekuatan hebat, bala tentara kuat. Tapi, ia tetap merasa tidak aman karena banyak musuh. Ia pun meminta bantuan setan untuk melindunginya. Di antaranya meminta dari para penyihir. Di masa kini, kita banyak menemukan pemimpin yang memiliki kekuasaan, tapi masih meminta bantuan kepada dukun, paranormal, cenayang dan lainnya.
Ketiga, penyakit.Ini adalah cobaan paling berat. Penyakit dapat menjadi fitnah paling besar. Setan paling sering menggoda kita melalui penyakit. Ingat, orang yang paling banyak cobaannya adalah orang yang sedang sakit. Jika tidak sabar menghadapi penyakit, maka seseorang akan mudah terjerrumus dalam perbuatan syirik.
Ketiga hal inilah yang menjadi pintu masuk setan menggoda manusia. Jika pintu yang satu tertutup, maka setan akan masuk dari pintu lainnya. Jika semuanya tertutup, setan akan mengetuk pintu itu hingga akhirnya terbuka. Kita harus menguci rapat-rapat ketiga pintu itu agar setan tak masuk dan membuat kita terhindar dari syirik.(Hidayatullah)
Kedua, rasa aman. Semakin seseorang memiliki kekuatan besar dan tak terbatas, maka ia akan semakin merasa terancam atau takut. Siapa yang paling banyak bersandar pada setan dari rasa aman? Di zaman dulu ada Fir’aun, dia memiliki kekuatan hebat, bala tentara kuat. Tapi, ia tetap merasa tidak aman karena banyak musuh. Ia pun meminta bantuan setan untuk melindunginya. Di antaranya meminta dari para penyihir. Di masa kini, kita banyak menemukan pemimpin yang memiliki kekuasaan, tapi masih meminta bantuan kepada dukun, paranormal, cenayang dan lainnya.
Ketiga, penyakit.Ini adalah cobaan paling berat. Penyakit dapat menjadi fitnah paling besar. Setan paling sering menggoda kita melalui penyakit. Ingat, orang yang paling banyak cobaannya adalah orang yang sedang sakit. Jika tidak sabar menghadapi penyakit, maka seseorang akan mudah terjerrumus dalam perbuatan syirik.
Ketiga hal inilah yang menjadi pintu masuk setan menggoda manusia. Jika pintu yang satu tertutup, maka setan akan masuk dari pintu lainnya. Jika semuanya tertutup, setan akan mengetuk pintu itu hingga akhirnya terbuka. Kita harus menguci rapat-rapat ketiga pintu itu agar setan tak masuk dan membuat kita terhindar dari syirik.(Hidayatullah)
Langganan:
Postingan (Atom)