Pages

Senin, Februari 09, 2009

CIDOMO



Cidomo, tidak diketahui sejak kapan, tetapi cikal bakalnya adalah dokar, delman, sado dan andong yang ada di pulau Jawa. Mungkin karena proses evolusi dan daya kreativitas yang tinggi maka terjadi perubahan bentuk yang drastis namun tetap tidak menghilangkan bentuk dasar dan tidak mengurangi fungsi utamanya.
Sebagai alat transportasi yang tergolong tradisional cidomo digunakan sebagai alat transportasi orang dan barang di pulau Lombok. Hingga kini di desa dan di kota masih banyak terlihat difungsikan oleh masyarakat karena berbagai faktor, yaitu murah, multifingsi dan massal.
Ada dua versi bentuk cidomo yang ada di pulau Lombok, yaitu yang ada di Lombok Tengah dan Lombok Barat dengan yang ada di Lombok Timur. Untuk yang berpoerasi di Lombok Tengah dan Lombok Barat bentuk rangka dan badannya serta aksesorisnya hampir sama sedangkan yang di Lombok Timur bentuk rangka badannya lebih ramping dan aksesorisnya lebih meriah.
Daya angkut orang untuk Cidomo yang ada di Lombok Tengah dan di Lombok Barat bisa sampai maksimal 6 orang dewasa sedangkan yang beroperasi di Lombok Timur bisa sama daya angkut orangnya tetapi dengan kondisi berdesak-desakan.
Secara kolektif bangun fisik dan nama Cidomo adalah akronim dari Cikar Dokar dan Montor(Motor), Ci adalah cikar yang diwakili oleh unsur gerobak pengangkut, Do adalah dokar yang diwakili oleh unsur tenaga penggerak/penarik yaitu seekor kuda dan Mo adalah montor(motor) yang diwakili oleh unsur roda penggerak yang menggunakan roda dan ban karet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar